Berbicara
tentang rekayasa perangkat
lunak, bukanlah berbicara tentang
pemrograman untuk membangun sebuah perangkat lunak. Apa yang dibahas di dalam
rekayasa perangkat lunak adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
membangun perangkat lunak dan kegiatan yang menaunginya sehingga perangkat
lunak yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang ditentukan.
Mengajarkan
dan mengikuti kuliah
rekayasa perangkat lunak (RPL) sama-sama tidak mudahnya. Mengajarkan suatu konsep memerlukan kreatifitas sehingga konsep tersebut tidak hanya dapat dibayangkan dan masuk akal, tapi juga menarik. Memahami suatu konsep yang tidak terpikirkan saat melakukan pemrograman memerlukan imajinasi dan analogi yang membantu diterima secara logis.
rekayasa perangkat lunak (RPL) sama-sama tidak mudahnya. Mengajarkan suatu konsep memerlukan kreatifitas sehingga konsep tersebut tidak hanya dapat dibayangkan dan masuk akal, tapi juga menarik. Memahami suatu konsep yang tidak terpikirkan saat melakukan pemrograman memerlukan imajinasi dan analogi yang membantu diterima secara logis.
Pada
umumnya mahasiswa Teknik Informatika dan Sistem Informasi lebih mengutamakan
pemrograman, karena menurut mereka itu adalah kemampuan inti yang harus
dikuasai. Pada kenyataannya, banyak kemampuan lain yang mungkin selama ini
dianggap sebelah mata, justru menjadi penopang dan penentuk proses membangun
perangkat lunak: kerja sama dalam tim, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
membuat dokumentasi, kemampuan wawancara, kemampuan belajar cepat bidang lain
di luar pemrograman dan sebagainya.
Dalam
rekayasa perangkat lunak umumnya ada beberapa kegiatan yang senantiasa ada pada
model proses apapun : identifikasi kebutuhan, desain, pengkodean, penerapan dan
pemeliharaan. Dari kegiatan-kegiatan yang berurutan tersebut, pengkodean baru
dapat dilakukan jika kebutuhan sudah dikumpulkan dan diketahui lalu didesain.
Pengkodean yang sering menjadi fokus mahasiswa ini tidak berhenti ketika
selesai, tapi ada pemeliharaan yang pasti terkait juga dengan kebutuhan.
Kegiatan lain yang menaungi rekayasa perangkat lunak adalah jaminan mutu
perangkat lunak [SQA- Software Quality Assurance]. Pada dasarnya, setiap
kegiatan memiliki standar bagaimana kegiatan tersebut seharusnya dilakukan untuk
menghasilkan produk yang diinginkan.
Pertanyaannya sekarang
“Dapatkah aktifitas manusia saat ini di jalankan tanpa teknologi?”, Jawabnya
tentu ‘dapat’ tetapi dengan menggunakan
standar paling minimal. Bagi manusia modern kehadiran teknologi menjadi kebutuhan
dalam hidupnya, aktifitas mulai bangun tidur sampai dengan tidur lagi semua
sudah sangat bergantung pada kehadiran teknologi. Coba perhatikan
betapa tergantungnya kita pada teknologi, misal bila kita berencana
untuk bangun lebih pagi dari biasanya, maka sebelum tidur tentu alarm jam akan
di setting sesuai dengan jam yang
diinginkan. Kegiatan rutin berikutnya
aktifitas mandi dan seterusnya, semua peralatan
dan perlengkapan mandi adalah produk dari teknologi, atau semua kebutuhan
hidup manusia merupakan produk teknologi.
Pandangan masyarakat
terhadap teknologi pada umumnya selalu dikaitkan dengan mesin yang dipergunakan
produk manufacture dan perangkat-perangkat yang dipergunakan untuk
proyek-proyek sipil (bangunan, jembatan, jalan, bendungan dan lain sebaginya),
serta komputer atau peralatan yang berkaitan dengan komputer.. Lebih luas teknologi komputer memiliki arti
pada semua peralatan elektonik atau elektromekanik yang dipergunakan sebagai
pengendali peralatan yang ditujuan untuk membantu proses kerja. Perlu diingat
bahwa selain perangkat komputer pada umumnya (personal computer, notebook, Tablet PC), peralatan pemroses dan
penyimpan data yang tingkatnya sedikit lebih rendah juga di terapkan pada
peralatan komunikasi yang kemudian menjadi smartphone,
peralatan-peralatan pada pelayanan masyarakat (public information board, dll),
pengaturan lalu lintas, serta peralatan rumah tangga. Implementasi penggunaan
komputer memang ditujukan untuk mensejahterakan dan memberikan rasa nyaman bagi
kehidupan manusia. Pemakaian perangkat lunak dapat diimplementasikan pada
peralatan yang paling sederhana sampai dengan perangkat lunak yang
dipergunakan untuk proses pengendalian
perjalanan ruang angkasa
Dari uraian diatas,
proses pengendalian yang dilakukan oleh komputer sebenarnya merupakan deret
perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melaksanakan sesuatu tugas yang
dikehendaki pembuatnya, yang kemudian disebut perangkat lunak. Perangkat lunak
merupakan hal yang abstrak dan tidak nyata, tidak memiliki unsur fisik atau bukan merupakan
unsur dari sebuah proses manufacture.
Perangkat lunak sebagai sebuah produk merupakan proses urut-urutan logika yang
dipergunakan untuk melaksanakan sesuatu fungsi yang dikehendaki, ketelitian dan
dokumentasi yang jelas akan membantu melacak penyebab kesalahan bila program
tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Berbeda dengan perangkat keras, sebagai produk manufacture dimana pada proses pembuatannya , di desain,
digambar, ada penyambungan komponen-komponen penyusunnya, diberikan kemasannya kemudian didistribusikan
secara fisik dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Sehingga misal terjadi
kesalahan pada urut-urutan proses atau cacat produksi akan lebih mudah
dilakukan koreksi, karena penyebabnya terlihat secara fisik .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar