Minggu, 15 Januari 2017

Apa itu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) ?

Berbicara tentang rekayasa perangkat lunak, bukanlah berbicara tentang pemrograman untuk membangun sebuah perangkat lunak. Apa yang dibahas di dalam rekayasa perangkat lunak adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk membangun perangkat lunak dan kegiatan yang menaunginya sehingga perangkat lunak yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang ditentukan. 
Mengajarkan dan mengikuti kuliah
rekayasa perangkat lunak (RPL) sama-sama tidak mudahnya. Mengajarkan suatu konsep memerlukan kreatifitas sehingga konsep tersebut tidak hanya dapat dibayangkan dan masuk akal, tapi juga menarik. Memahami suatu konsep yang tidak terpikirkan saat melakukan pemrograman memerlukan imajinasi dan analogi yang membantu diterima secara logis.
Pada umumnya mahasiswa Teknik Informatika dan Sistem Informasi lebih mengutamakan pemrograman, karena menurut mereka itu adalah kemampuan inti yang harus dikuasai. Pada kenyataannya, banyak kemampuan lain yang mungkin selama ini dianggap sebelah mata, justru menjadi penopang dan penentuk proses membangun perangkat lunak: kerja sama dalam tim, kemampuan berkomunikasi, kemampuan membuat dokumentasi, kemampuan wawancara, kemampuan belajar cepat bidang lain di luar pemrograman dan sebagainya.
Dalam rekayasa perangkat lunak umumnya ada beberapa kegiatan yang senantiasa ada pada model proses apapun : identifikasi kebutuhan, desain, pengkodean, penerapan dan pemeliharaan. Dari kegiatan-kegiatan yang berurutan tersebut, pengkodean baru dapat dilakukan jika kebutuhan sudah dikumpulkan dan diketahui lalu didesain. Pengkodean yang sering menjadi fokus mahasiswa ini tidak berhenti ketika selesai, tapi ada pemeliharaan yang pasti terkait juga dengan kebutuhan. Kegiatan lain yang menaungi rekayasa perangkat lunak adalah jaminan mutu perangkat lunak [SQA- Software Quality Assurance]. Pada dasarnya, setiap kegiatan memiliki standar bagaimana kegiatan tersebut seharusnya dilakukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan. 
Pertanyaannya sekarang “Dapatkah aktifitas manusia saat ini di jalankan tanpa teknologi?”, Jawabnya tentu ‘dapat’  tetapi dengan menggunakan standar paling minimal. Bagi manusia modern kehadiran teknologi menjadi kebutuhan dalam hidupnya, aktifitas mulai bangun tidur sampai dengan tidur lagi semua sudah sangat bergantung pada kehadiran teknologi. Coba  perhatikan  betapa tergantungnya kita pada teknologi, misal bila kita berencana untuk bangun lebih pagi dari biasanya, maka sebelum tidur tentu alarm jam akan di setting sesuai dengan jam yang diinginkan.  Kegiatan rutin berikutnya aktifitas mandi dan seterusnya, semua peralatan  dan perlengkapan mandi adalah produk dari teknologi, atau semua kebutuhan hidup manusia merupakan produk teknologi.
Pandangan masyarakat terhadap teknologi pada umumnya selalu dikaitkan dengan mesin yang dipergunakan produk manufacture dan perangkat-perangkat yang dipergunakan untuk proyek-proyek sipil (bangunan, jembatan, jalan, bendungan dan lain sebaginya), serta komputer atau peralatan yang berkaitan dengan komputer..  Lebih luas teknologi komputer memiliki arti pada semua peralatan elektonik atau elektromekanik yang dipergunakan sebagai pengendali peralatan yang ditujuan untuk membantu proses kerja. Perlu diingat bahwa selain perangkat komputer pada umumnya (personal computer, notebook, Tablet PC), peralatan pemroses dan penyimpan data yang tingkatnya sedikit lebih rendah juga di terapkan pada peralatan komunikasi yang kemudian menjadi smartphone, peralatan-peralatan pada pelayanan masyarakat (public information board, dll), pengaturan lalu lintas, serta peralatan rumah tangga. Implementasi penggunaan komputer memang ditujukan untuk mensejahterakan dan memberikan rasa nyaman bagi kehidupan manusia. Pemakaian perangkat lunak dapat diimplementasikan pada peralatan yang paling sederhana sampai dengan perangkat lunak yang dipergunakan  untuk proses pengendalian perjalanan ruang angkasa

Dari uraian diatas, proses pengendalian yang dilakukan oleh komputer sebenarnya merupakan deret perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melaksanakan sesuatu tugas yang dikehendaki pembuatnya, yang kemudian disebut perangkat lunak. Perangkat lunak merupakan hal yang abstrak dan tidak nyata, tidak  memiliki unsur fisik atau bukan merupakan unsur dari sebuah proses manufacture. Perangkat lunak sebagai sebuah produk merupakan proses urut-urutan logika yang dipergunakan untuk melaksanakan sesuatu fungsi yang dikehendaki, ketelitian dan dokumentasi yang jelas akan membantu melacak penyebab kesalahan bila program tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Berbeda dengan  perangkat keras, sebagai produk manufacture dimana  pada proses pembuatannya , di desain, digambar, ada penyambungan komponen-komponen penyusunnya,  diberikan kemasannya kemudian didistribusikan secara fisik dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Sehingga misal terjadi kesalahan pada urut-urutan proses atau cacat produksi akan lebih mudah dilakukan koreksi, karena penyebabnya terlihat secara fisik . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar