Model
prototipe ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan
bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, dan mengidentifikasi segala kebutuhan yang
diketahui.
Gambar Model Prototipe
Secara
ideal prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan
perangkat lunak. Prototipe bisa menjadi paradigma yang efektif bagi rekayasa
perangkat lunak. Kuncinya adalah mendefinisikan aturan-aturan main pada saat
awal, yaitu pelanggan dan pengembang keduanya harus setuju bahwa prototype dibangun
untuk berfungsi sebagai mekanisme pendefinisian kebutuhan. Prototype kemudian
disingkirkan dan perangkat lunak actual direkayasa dengan tertuju kepada kualitas
dan kemampuan pemeliharaan.
Keuntungan:
o Mudah
dan cepat identifikasi kebutuhan customer
o Customer
mengecek protipe di awal tingkatan dan menyediakan input dan umpan baliknya.
o Persetujuan
yang baik dengan mengikuti kasus:
·
Customer tidak bisa
menyediakn kebutuhan yang jelas.
·
Sangat rumit interaksi sistem
dari pengguna
·
Menggunakan teknologi baru,
hardware dan algoritma
·
Membuat domain baru sistem
aplikasi
Masalah:
·
Prototipe bisa melayani
sebagai “sistem pertama”.Brooks merekomendasikan untuk membuangnya.
·
Developer biasa ikut membuat
produk didasarkan pada prototipe.
·
Developer sering membuat
perjanjian implementasi dalam memerintahkan untuk dapat prototipe bekerja secara
cepat.
·
Customer boleh terkejut
bahwaa protipe adalah tidak sebuah produk, yang dibuat dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar